Di era globalisasi yang penuh tantangan, pendidikan di Indonesia dituntut untuk menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga memiliki karakter kuat dan berwawasan kebangsaan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau biasa disingkat P5 merupakan program yang bertujuan untuk membentuk pelajar Indonesia berperilaku sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai luhur dari Pancasila.

Pada hari Jumat tanggal 3 Mei dan 17 Mei 2024, diselenggarakan puncak kegiatan P5 yang bertema Bhinneka Tunggal Ika dalam bentuk pagelaran budaya yang mengangkat cerita-cerita dari berbagai daerah di Indonesia yang dilaksanakan di Aula SMA Strada St. Thomas Aquino di lantai 2. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 275 siswa, di bawah pendampingan wali kelas, guru fasilitator P5, dan guru mata pelajaran.

Pementasan teater ini dipersiapkan murni oleh para murid dengan pengawasan guru melalui sistem kolaborasi antar kelas. Sistem kolaborasi ini menyediakan 2 tim yaitu tim produksi dan tim event organizer atau EO. Para siswa dengan antusias mempersiapkan pementasan teater ini dengan sebaik-baiknya, dapat dilihat dari rajin dan fokusnya para siswa dari semua kelas dalam latihan running pementasan, baik pada saat pelajaran Seni, P5, ataupun jam pelajaran lain dengan persetujuan guru mata pelajaran, serta setelah pulang sekolah.

Setiap pementasan berdurasi 1 jam dengan jeda istirahat setiap pementasan 30 menit sebelum berlanjut ke pementasan selanjutnya. Sebelum pementasan, para siswa yang akan tampil dan EO-nya harus bersiap-siap dengan make-up, aksesoris, kostum, dan properti di kelas yang akan tampil ataupun di kelas EO-nya, sesuai dengan persetujuan kedua kelas tersebut. Menjelang waktu pementasan, mereka sudah harus siap di belakang panggung untuk menampilkan drama mereka dibantu dengan EO.

Pertunjukkan drama teater P5 ini dibagi menjadi 2 sesi yaitu pada hari Jumat, 3 Mei 2024 dan hari Jumat, 17 Mei 2024. Pada tanggal 3 Mei 2024, terdapat 3 pementasan drama yang ditampilkan dari paling awal sampai akhir yaitu:

1. Asal Mula Kerajaan Sriwijaya, diproduksi oleh Kelas XI F dengan EO kelas XI G yang membawakan cerita mengenai terbentuknya Kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan bercorak Budha yang berasal dari Pulau Sumatra dan berlangsung dari abad ke-7 hingga abad ke-XI Masehi;
2. Calon Arang, diproduksi oleh Kelas XI A dengan EO kelas XI B yang membawakan cerita rakyat atau kisah legenda yang berasal dari Bali yaitu Calon Arang yang merupakan seorang penyihir sakti mandraguna yang menyembah Dewi Durga;
3. Sisik Kesombongan Cikaputrian, diproduksi oleh kelas XI D dengan EO kelas XI E yang membawakan cerita terinspirasi dari legenda asal Banten Cikaputrian yang menceritakan mengenai transformasi sebuah putri kerajaan menjadi siluman ular karena keangkuhannya untuk meminta sebuah danau untuk dirinya sendiri.

Selama pementasan berlangsung, terdapat 3-4 penilai tergantung pada pelajaran dalam kelas yang sedang tampil. Ada beberapa kelas yang mendapat mata pelajaran sosiologi dan ada beberapa kelas lain yang tidak ada mata pelajaran tersebut. Total mata pelajaran yang melakukan kolaborasi dalam pementasan teater ini ada 4 mata pelajaran, yakni :

1. P5 dengan penilainya, Tim Fasilitator P5 Kelas XI
2. Seni Teater dengan penilainya, Bapak Antonius Ria Deni S.
3. Sosiologi dengan penilainya, Ibu Norma
4. Bahasa Indonesia dengan penilainya, Ibu M. M Ninik Yunastanti atau Ibu Lusia Sri Handayani

Sedangkan pada hari Jumat tanggal 17 Mei 2024, terdapat 4 pementasan drama yang ditampilkan pada tempat yang sama, antara lain :

1. Legenda Nyi Roro Kidul, diproduksi oleh kelas XI C dengan EO kelas XI D yang membawakan legenda terkenal Nyi Roro Kidul, atau dikenal juga dengan nama Nyai Roro Kidul atau Kanjeng Ratu Kidul, adalah sosok legenda dalam cerita rakyat Jawa dan Sunda. Ia dihormati sebagai ratu laut selatan.
2. Ngruwat Ken Dedes, diproduksi oleh kelas XI G dengan EO kelas XI A, yang membawakan tentang cerita Ken Dedes yang merupakan ibu suri pertama dari Kerajaan Singasari. Cerita rakyat ini penuh dengan intrik, cinta, dan kekuasaan, serta berperan penting dalam sejarah Jawa Timur.
3. Malin Kundang, diproduksi kelas XI E dengan EO kelas XI F yang membawakan legenda cerita rakyat berasal dari provinsi Sumatera Barat yang mengisahkan tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan dikutuk menjadi batu.
4. Anca Takhta Blambangan, diproduksi kelas XI B dengan EO kelas XI C yang menceritakan mengenai suatu konflik dalam Kerajaan Majapahit yang disebabkan suatu pedang terkutuk.

Pementasan teater P5 SMA Strada St. Thomas Aquino bukan sekadar hiburan biasa. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebangsaan, berkerakyatan, dan memiliki jiwa gotong royong.

P5 juga bukan sekadar perubahan dalam kurikulum pendidikan. P5 menjadi wadah untuk menghasilkan siswa yang mandiri, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui proyek-proyek menantang, siswa dilatih untuk merancang dan melaksanakan proyek, mencari informasi secara mandiri, dan menganalisis data untuk menyelesaikan masalah. Keterampilan ini sangat penting untuk beradaptasi dengan dunia kerja yang dinamis dan penuh rintangan.

P5 juga berperan dalam membangun komunitas siswa yang harmonis. Kerjasama antar kelas dalam mempersiapkan dan menampilkan drama memperkuat rasa persaudaraan dan saling menghargai. Pengalaman berharga ini akan membekas di hati para siswa dan mengantarkan mereka menjadi generasi muda yang berkarakter kuat dan siap berkontribusi bagi bangsa.

Pementasan teater P5 SMA Strada St. Thomas Aquino merupakan contoh nyata bagaimana program P5 dapat memberikan dampak positif bagi para siswa dan seluruh warga sekolah. P5 terbukti menjadi program yang penting untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia yang berkarakter kuat, cerdas, dan siap untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.